Alat Penguji dan Tafsir

Rabu, 14 November 2012

Pengujian kadar air metode oven

Pengujian kadar air dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan metode pengeringan

    Metode Pengeringan (Thermogravimetri)

Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jlaan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah. Kelemahan pengujian kadar air metode ini antara lain:

    Bahan lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri, dan lain-lain.
    Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah menguap lain. Contoh gula mengalami dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.
    Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.
    Metode Destilasi (Thermovolumetri)

Prinsip pengujian kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air demgan “pembawa” cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat campur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air. Zat kimia yang dapat digunakan antara lain: toluen, xylen, benzen, tetrakhlorethilen dan xylol.

Cara pengujiannya adalah dengan memberikan zat kimia sebanyak 75-100 ml pada sampel yang diperkirakan mengandung air sebanyak 2-5 ml, kemudain dipanaskan sampai mendidih. Uap air dan zat kimia tersebut diembunkan dan ditampung dalam tabung penampung. Karena berat jenis air lebih besar daripadazat kimia tersebut maka air akan berada dibagian bawah pada tabung penampung. Bila pada tabung penampung dilengkapi skala maka banyaknya air dapat diketahui langsung. Alat yang dipakai sebagai penampung ini antara lain tabung Strak-Dean dan Sterling-Bidwell atau modifikasinya.

    Metode Khemis
        Cara Titrasi Karl Ficher
        Cara Kalsium Karbid
        Cara Asetil Klorida
        Metode Fisis

Ada beberapa cara pengujian kadar air cara fisis antara lain:

    Berdasarkan tetapan dielektrikum
    Berdasarkan konduktivitas listrik (daya hantar listrik) atau resistansi
    Berdasarkan resonansi nuklir magnetic
    Metode khusus misalnya dengan kromatografi, Nuclear Magnetic-Resonance (Slamet Sudarmaji, 1989: 57-70).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar